02 September 2008

John Tyler (1841 - 1845)


John Tyler, Jr. (29 Maret 1790 – 18 Januari 1862) adalah (1841-1845) Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-10. Ia menjabat presiden pada 1841-1845. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat. Ia menjadi wakil presiden pertama yang menjadi presiden dalam sejarah Amerika dikarenakan presiden yang sedang menjabat meninggal dunia. Selama menjadi presiden, Tyler banyak memveto proposal penting yang diajukan partainya, karena itulah partainya tidak menyukainya, kabinetnya dijuluki orang sebagai "bencana" dan menjadikan Tyler salah satu presiden yang diletakan di rangking paling bawah.

Pada akhirnya Tyler lebih menunjukkan kesetiaannya pada prinsip- prinsipnya dan negara bagian asalnya dibandingkan dengan negara konfederasi yang ia pimpin sebagai presiden. Walaupun begitu, pada era kepresidenan John Tyler terjadi evolusi penting partai-partai politik. Pada masa Presiden Tyler juga lah ditentukannya tempat sebuah kebijaksanaan domestik dan dimulainya kebjaksanaan baru politik luar negeri di Amerika.

Awal karir

John Tyler dilahirkan di Charles City County, Virginia. Ayahnya pernah menjadi gubernur negara bagian ini. Lahir pada 29 Maret 1790. Tyler adalah lulusan dari William and Mary College, dan pada usia 19 tahun ia telah diberi hak untuk bekerja sebagai pengacara. Pada usia 21 tahun ia dipilih menjadi anggota DPR negara bagian Virginia hingga tahun 1816 dimana ia diminta untuk mengisi kursi yang kosong di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika. Sewaktu ia menjadi anggota DPR negara bagian Virginia, perang pecah antara Amerika dan Inggris, dan ia ditugaskan ke medan pertempuran untuk memimpin sebuah kompi milisi untuk mempertahankan ibukota negara bagian Virginia yang kala itu diancam oleh tentara Inggris.

Pada 1821 John Tyler mengundurkan diri dari dunia politik dan meninggalkan jabatannya sebagai Anggota DPR Amerika. Dua tahun kemudian ia terpilih lagi menjadi anggota DPR negara bagian Virginia, dan berturut-turut menjadi Gubernur Virginia, anggota MPR, pejabat senat Amerika dan kembali menjadi anggota DPR negara bagian Virginia.

Sebagai anggota DPR Amerika, John Tyler menentang hampir semua rencana perundang-undangan negara. Sebagai senator, ia mula-mula mendukung walaupun setengah-setengah Andrew Jackson untuk menjadi presiden, tetapi kemudian menentang kebijaksanaan politik Jackson karena ia menganggapnya cenderung pada kelaliman. John Tyler mendukung hak-hak negara bagian dan menentang penafsiran bebas atas konstitusi Amerika.

Partai Whig memilihnya menjadi calon wakil presiden karena calon sebeumnya mengundurkan diri, dan partai whig membutuhkan calon yang berasal dari daerah selatan untuk menyeimbangkan pencalonan. Karena Tyler selalu tampil membela kepentingan "bagian selatan" dalam partai Whig, maka ia dinyatakan cocok sebagai calon presiden.

Masa kepresidenan

Pada saat kematian Presiden William Henry Harrison, keputusan pertama John Tyler memiliki dampak besar pada sejarah Amerika selanjutnya.
Kala itu masih tidak jelas apakah wakil presiden lalu menjadi presiden atau wakil presiden bertindak menjadi "presiden sementara".

Tyler langsung memutuskan bahwa seorang wakil presiden yang menduduki kantor presiden seharusnya menjadi presiden.
Ia melakukan sumpah jabatan, menyampaikan pidato inagurasi singkat, dan pindah ke gedung putih. Pada saat itu, dan kemudian banyak kritisi memperdebatkan keputusannya, tetapi kemudian keputusan itu di dukung oleh kongres, dan sejak saat itu wakil presiden di Amerika menjadi presiden Amerika bila presiden yang sedang berkuasa wafat atau mengundurkan diri.

Pada 1841, dalam usia 51 tahun, ia menjadi presiden Amerika termuda saat itu, sedangkan pendahulunya William Henry Harrison presiden tertua.
Presiden John Tyler kuat berpegang teguh pada pendapatnya bila menyangkut tentang kebijakan publik dan penuh tekad kala mengerahkan seluruh wewenang kepresidenannya untuk mencapai tujuan yang ia inginkan. Hanya Presiden Jackson yang mengalahkannya dalam penggunaan hak veto. Keberaniannya dalam usaha menggabungkan Texas, apapun motifnya, termasuk luar biasa.

Presiden Tyler juga tidak goyah saat mempertahankan cabang eksekutif agar tetap berdiri sendiri, bertentangan dengan keinginan partai whig yang ingin menjadikan cabang eksekutif berada dibawah pada kongres.

Perpecahan dengan partai Whig

Perpecahan presiden Tyler dengan partai whig sebenarnya merugikan kedua belah pihak, baik untuk Presiden Tyler dan Partai Whig sendiri. Ada dua masalah utama penyebab perpecahan.

1. Bank dan pendistribusiannya. Presiden Tyler menolak proposal ini. Sebagai politis, Tyler cenderung untuk memihak pada kebijaksanaan yang <>. Ia melihat bahwa pendirian kembali bank nasional adalah tindakan yang terlalu kontroversial untuk diambil: pertama keputusan untuk mendirikan bank tersebut tidak akan mengakhiri kontroversi sengit yang sedang berlangsung antara partai whig dan demokrat. Dilihat dari pendirian Demokrat yang secara solid menentang hal tersebut, bila mereka mengambil alih kekuasaan, kemungkinan besar bank nasional yang sudah berdiri akan dibubarkan lagi. Sedangkan untuk masalah distribusi, Presiden Tyler beragumentasi bahwa pemerintah sebaiknya tidak melepaskan sumber penghasilannya kala sedang mengalami defisit yang besar. Kekurangan Presiden Tyler adalah ia bukan merupakan pemimpin politis yang baik, ia tidak memiliki kharisma Presiden Jackson, saat ia memerlukan dukungan populer. Walaupun ia memveto keputusan bank,keputusannya itu tidak mendapat dukungan politis yang besar, disinyalir karena ketiadaan kharisma yang kuat. Tyler gagal dalam usaha lemahnya saat ingin mencopot Henry Clay sebagai pemimpin partai Whig, dan usahanya untuk membentuk partai baru sebagai basis pendukungnya berakhir lebih menyedihkan lagi.

2. Pendirian Presiden John Tyler yang menentang penafsiran bebas konstitusi, menggali jurang antara ia dan partainya. Partainya memutuskan untuk membuangnnya dan seluruh anggota kabinetnya, kecuali menteri luar negeri, seluruh menterinya serentak meletakkan jabatan. Pendiriannya ini mengakibatkan DPR mengemukakan sebuah resolusi untuk mendakwanya. Walaupun resolusi ini akhirnya tidak diterima, kejadian ini adalah untuk pertama kalinya resolusi seperti ini diajukan.
Penggabungan Texas

Pada 27 Februari 1845 resolusi bersama tentang penggabungan Texas disetujui oleh Kongres. Resolusi ini menetapkan dua pilihan yang harus diputuskan oleh presiden.

1. Menawarkan Texas menjadi negara bagian dalam waktu sesingkat-singkatnya dengan syarat-syarat tertentu.

2. Menegosiasikan ulang syarat-syarat dengan pejabat yang berwenang di Texas dengan kemungkinan dimana Texas dapat menjadi negara bagian.
Resolusi sampai ke tangan Presiden Tyler pada tanggal 1 Maret 1945 dan sebenarnya menunggu keputusan Presiden James Polk, yang disinyalir akan memilih opsi yang kedua.
Tetapi Presiden Tyler tidak mau mengalah, ia mengirimkan utusan ke Texas pada tanggal 3 Maret yang menawarkan opsi pertama.
Ketika Presiden Polk resmi menempati kantor kepresidenan pada tanggal 4 Maret, ia tidak ingat bahwa Tyler pernah memberitahunya tentang pengiriman utusan diplomatik ke Texas.
Walaupun begitu Kongres kemudian menetapkan bahwa Texas secara resmi menjadi negara bagian Amerika pada Januari 1846

Setelah masa kepresidenan

Tyler meninggalkan Washington D.C. pada saat ia James Polk sedang diinagurasi. Ia tetap berpendapat bahwa ia telah melakukan yang terbaik bagi negaranya.
Pada 1852 Tyler dengan senang hati menerima pemilihannya untuk duduk dalam keanggotaan Partai Demokrat Virginia.
Setelah negara bagian yang pertama, yakni South Carolina keluar dari perserikatan (yang merupakan langkah pertama menuju Perang Saudara), Tyler menjadi penasihat sementara, dan pada bulan Juni 1861 ia sangat bangga saat terpilih menjadi Ketua Konvensi Perdamaian.

John Tyler menganjurkan agar negara bagian Virginia segera keluar dari perserikatan. Setelah itu ia dipilih menjadi anggota Kongres Sementara negara-negara bagian yang keluar dari perserikatan.

Pada tanggal 18 Januari 1862 ia meninggal di Richmond.
Pada akhirnya ia lebih setia kepada prinsip-prinsipnya dan negara bagiannya dari pada negara federasi yang pernah ia pimpin.
Kehidupan Pribadi
Dilihat dari kepribadiannya, Tyler termasuk orang yang menyenangkan. Ia berpembawaan tenang dalam hubungan sosialnya, dan senang menulis puisi-puisi romantis dan bermain biola.

Pada bulan September 1842, istrinya meninggal dunia. Dari istri yang pertama ia mendapatkan delapan anak.
Pada bulan Juni 1844 setelah satu tahun berpacaran, Tyler menikah dengan wanita yang enerjik dan ceria bernama Julia Gardiner yang perbedaan umurnya tiga puluh tahun lebih muda. Dan melahirkan tujuh orang anak untuk Tyler. Pasangan ini tinggal di perkebunan Sherwood Forest milik Tyler di Virginia.

Tidak ada komentar: